Asimilasi adalah sebuah proses sosial. Asimilasi terjadi jika dua kelompok manusia dengan latar belakang yang berbeda berinteraksi bersama, alhasil jadilah sebuah kebudayaan baru yang mempunyai tradisi-tradisi yang dipunyai kedua budaya. Tradisi-tradisi khas kedua budaya mulai hilang dan jadilah kebudayaan baru dengan tradisi yang berbeda dengan tetapi mempunyai pengaruh kedua budaya yang ada sebelumnya.
Di Indonesia asimilasi sering terjadi. Contohnya adalah orang orang etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia. Warga etnis Tionghoa yang sudah lama tinggal di Indonesia, akhirnya warga etnis Tionghoa ini bisa berbicara dengan Bahasa Indonesia dengan sangat fasih. Di desa-desa di Kalimantan, banyak warga etnis Tionghoa yang masih berbicara dengan dialek asli Cina, namun dialek yang mereka biasa pakai untuk berkomunikasi sudah tidak asli karena sudah tercampur dengan Bahasa Indonesia.
Bahasa kek adalah dialek asli dari Cina. Saya pernah mendengar warga etnis Tionghoa dan warga asli Cina berbicara dengan bahasa Kek, namun kata yang mereka pakai lumayan berbeda. Orang Tionghoa yang pergi ke daerah Meizhou di Cina tidak terlalu mengerti bahasa Kek yang dibicarakan orang asli Cina, ini semua terjadi karena asimilasi budaya yang terjadi di Indonesia.
Selain bahasa, makanan yang dikonsumsi warga etnis Tionghoa dan orang Cina juga mulai berbeda. Makanan warga etnis Tionghoa di Indonesia mulai berbeda dengan yang asli di Cina karena sudah dipengaruhi dengan bumbu-bumbu asli Indonesia yang sangat tajam. Di Indonesia ada makanan seperti lontong cap go meh, yang tidak ada di Cina, adanya makanan ini adalah karena pengaruh kuat makanan-makanan khas Indonesia.
Contoh lain asimilasi adalah orang Cina yang tinggal di Amerika Serikat. Ada banyak orang Cina yang tinggal dan besar di Amerika. Warga-warga Cina yang lahir dan besar di Amerika sering dipanggil dengan sebutan American Born Chinese (ABC). Warga ABC ini biasanya sudah tidak bisa berbicara dengan bahasa Cina, walaupun ada hanya sedikit jumlahnya dan mungkin tidak fasih lagi. Selain bahasanya yang sudah berbeda, makanan yang mereka makan juga cukup berbeda. Makanan yang mereka konsumsi sudah berbeda karena adanya pengaruh budaya asli Amerika.
Warga Cina di Singapura juga mengalami asimilasi. Dengan pengaruh kolonial Brittania pada waktu penjajahan dahulu, warga Cina di Singapura mempunyai bahasa yang sangat khas, bahasa ini kita kenal dengan sapaan Singlish. Bahasa Inggris versi orang Singapura ini sangat kental dengan logat Cina, alhasil bahsa Singlish susah dimengerti orang berbahasa Inggris lainnya jika mereka tidak terbiasa. Selain bahasa, warga Cina di Singapura juga dipengaruhi oleh warga Melayu dan India di Singapura. Dengan pengaruh warga Melayu dan India, jadilah makanan-makanan baru yang khas di tengah warga-warga Cina di Singapura seperti 'Carrot Cake', 'Curry Fish Head', 'Rojak' dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar